SPPI Test adalah bagian paling penting dalam proses evaluasi instrumen keuangan sesuai standar IFRS 9. Anda perlu memahaminya secara mendalam jika ingin menghindari kesalahan klasifikasi aset. Tes ini menentukan apakah arus kas dari suatu instrumen hanya terdiri atas pokok dan bunga. Jika tidak memenuhi kriteria ini, maka perlakuan akuntansinya akan berubah secara signifikan. Ini bukan hanya soal teknis, tapi juga soal kepatuhan dan keakuratan laporan keuangan.

Apa Itu SPPI Test dan Mengapa Penting?
SPPI Test menjadi alat utama untuk memfilter instrumen keuangan yang bisa diklasifikasikan pada biaya perolehan atau nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain. Tanpa proses ini, Anda akan kesulitan menentukan perlakuan akuntansi yang tepat.
Definisi dan Tujuan SPPI Test
SPPI Test digunakan untuk menilai kesesuaian arus kas dari instrumen keuangan. Tujuannya agar hanya instrumen dengan struktur pembayaran murni pokok dan bunga yang diklasifikasikan sebagai pengukuran pada biaya perolehan.
- Digunakan dalam akuntansi keuangan untuk mengklasifikasikan aset keuangan secara tepat
- Menilai apakah arus kas hanya berasal dari pembayaran pokok dan bunga tanpa elemen spekulatif
- Menerapkan pendekatan berdasarkan prinsip IFRS 9, bukan sekadar intuisi
- Membantu menghindari kesalahan pencatatan dan penyajian dalam laporan keuangan
- Menjadi landasan utama untuk pengukuran dan pengakuan awal dalam akuntansi keuangan
Instrumen Keuangan yang Diuji dengan SPPI
Tidak semua instrumen keuangan memenuhi kriteria SPPI. Oleh karena itu, Anda wajib mengidentifikasi tipe-tipe instrumen yang relevan untuk diuji.
- Obligasi korporasi dan pemerintah yang memiliki jadwal pembayaran tetap
- Pinjaman dan piutang yang memiliki bunga tetap atau mengambang
- Instrumen derivatif yang dimodifikasi, hanya jika memiliki struktur pembayaran yang menyerupai pokok dan bunga
- Produk keuangan kompleks seperti structured notes perlu evaluasi mendalam terhadap komponen pembentuknya
- Instrumen hybrid dengan fitur tertentu seperti call option harus dianalisis secara menyeluruh
Alasan Uji SPPI Dibutuhkan
SPPI Test bukan hanya formalitas, tapi langkah krusial yang berdampak langsung pada validitas laporan keuangan Anda. Tanpa uji ini, risiko kesalahan klasifikasi sangat tinggi.
- Untuk menjamin klasifikasi akuntansi yang akurat dan relevan
- Mencegah kesalahan dalam laporan yang berdampak pada keputusan manajemen dan investor
- Menentukan metode perlakuan akuntansi sesuai standar internasional
- Menghindari opini tidak wajar dari auditor karena kesalahan pengukuran
- Membangun kepercayaan investor terhadap transparansi laporan keuangan

Langkah-Langkah Melakukan SPPI Assessment
Melakukan SPPI Test tidak bisa sembarangan. Setiap langkah harus jelas, terdokumentasi, dan melibatkan pemahaman terhadap kontrak instrumen tersebut.
Menilai Arus Kas Kontraktual
Langkah pertama dan terpenting adalah menilai struktur arus kas dari kontrak keuangan yang diuji. Anda harus memperhatikan detail.
- Pastikan pembayaran yang tercantum hanya terdiri dari pokok dan bunga yang mencerminkan imbal hasil pasar
- Evaluasi syarat kontraktual secara menyeluruh, termasuk klausul tersembunyi
- Identifikasi jika terdapat elemen risiko tambahan yang menyimpang dari prinsip SPPI
- Cermati jadwal pembayaran, apakah bersifat tetap atau mengandung ketidakpastian
- Tinjau kembali ketentuan penalti atau percepatan pembayaran yang mempengaruhi arus kas
Mengenali Fitur yang Tidak Sesuai SPPI
Banyak instrumen keuangan modern memiliki fitur tambahan yang menyebabkan arus kas tidak murni pokok dan bunga.
- Link ke ekuitas atau indeks saham yang menyebabkan volatilitas arus kas
- Mengandung derivatif seperti opsi beli atau jual dalam kontraknya
- Struktur leverage atau pengganda pembayaran yang memperbesar risiko
- Mekanisme pembayaran yang bergantung pada indeks pasar atau kurs mata uang asing
- Fitur konversi kompleks seperti obligasi konversi atau hybrid instruments
Dokumentasi dan Pengambilan Keputusan
Setelah analisis dilakukan, keputusan Anda harus terdokumentasi dengan rapi. Jangan hanya mengandalkan memori atau opini lisan.
- Catat proses penilaian SPPI secara terstruktur dalam format yang dapat diaudit
- Libatkan auditor internal atau eksternal untuk validasi jika perlu
- Gunakan template analisis SPPI yang disesuaikan agar proses konsisten
- Simpan salinan kontrak dan hasil evaluasi dalam satu folder kerja
- Pastikan semua pihak yang terlibat memahami hasil dan dampaknya
Tantangan dan Solusi dalam SPPI Test
Setiap perusahaan pasti menghadapi tantangan saat melakukan SPPI Test. Namun, dengan pendekatan yang tepat, semua tantangan ini bisa diatasi.
Kesalahan Umum Saat Melakukan Uji SPPI
Kesalahan bisa terjadi karena pemahaman yang minim atau proses yang tergesa-gesa. Anda harus hati-hati.
- Tidak memahami sepenuhnya fitur dari instrumen yang diuji
- Melewatkan fitur tersembunyi yang berpotensi mengubah hasil SPPI
- Menggunakan asumsi yang tidak berdasarkan dokumen atau data aktual
- Tidak melibatkan pihak yang kompeten dalam proses evaluasi
- Menganggap semua instrumen utang otomatis lolos SPPI tanpa kajian
Cara Menghindari Hasil SPPI yang Tidak Valid
Agar hasil SPPI Test bisa diandalkan, Anda harus mengambil langkah antisipatif yang terstruktur.
- Selenggarakan pelatihan internal terkait IFRS 9 untuk tim keuangan
- Gunakan checklist evaluasi instrumen agar tidak ada langkah yang terlewat
- Libatkan tim legal dan keuangan saat menilai kontrak yang kompleks
- Lakukan review ulang hasil uji secara periodik terutama jika ada perubahan ketentuan
- Simulasikan dampak jika instrumen dinyatakan tidak memenuhi SPPI
Studi Kasus Penerapan SPPI Test
Contoh nyata dapat membantu Anda memahami bagaimana menerapkan SPPI Test di lapangan.
- Obligasi korporasi dengan fitur embedded call, meskipun terlihat aman, tetap perlu evaluasi fitur opsinya
- Pinjaman jangka panjang dengan bunga berbasis indeks inflasi bisa tidak lolos SPPI jika tidak mencerminkan bunga pasar
- Hasil evaluasi SPPI yang akurat mampu mencegah misstatement dalam laporan keuangan triwulan
Sumber dari Deloitte menyebut bahwa sekitar 18% entitas mengalami re-klasifikasi aset keuangan karena gagal dalam SPPI Test pada tahun pertama penerapan IFRS 9. Sementara laporan EY menunjukkan bahwa dokumentasi yang tidak konsisten adalah penyebab utama ketidakpastian klasifikasi aset di sektor perbankan.
Penutup: SPPI Test Adalah Langkah Wajib untuk Akurasi Laporan
SPPI Test bukan hanya bagian teknis, tapi fondasi dalam menyusun laporan keuangan yang transparan dan patuh regulasi. Jika Anda ingin menghindari kesalahan, reputasi buruk, atau opini negatif auditor, maka pelajari dan terapkan SPPI Test dengan tepat. Jangan tunggu sampai ada masalah—ambil tindakan sekarang. Evaluasi setiap instrumen, kenali fiturnya, dan pastikan hasilnya terdokumentasi dengan baik. Anda tidak hanya sedang menilai kontrak, tapi juga menjaga kepercayaan seluruh pemangku kepentingan.
Daftarkan diri Anda pada les kedinasan terbaik dan berpengalaman, kami memiliki ribuan murid yang telah diterima di sekolah kedinasan. Bersama tim belajarbertahap.com, Anda akan mendapatkan ilmu dan wawasan terbaik untuk mempersiapkan diri Anda.